Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata, contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit. Perubahan iklim terbatas hingga regional tertentu atau dapat terjadi di seluruh wilayah bumi.
Dalam penggunaannya saat ini, khususnya pada kebijakan lingkungan, perubahan iklim merujuk pada perubahan iklim modern. Perubahan ini dapat dikelompokkan sebagai perubahan iklim antropogenik atau lebih umumnya dikenal sebagai pemanasan global atau pemanasan global antropogenik.
Penyebab Perubahan Iklim Global :
- Pemanasan global sedang terjadi
- Peningkatan temperatur global adalah dampak dari aktivitas manusia
- Dengan tren yang ada sekarang, temperatur yang bersifat ekstrem, gelombang panas, dan hujan lebat akan terus mengalami peningkatan frekuensi. Temperatur bumi dan lautan akan terus meningkat dalam milennium selanjutnya.
Mengapa aktivitas manusia menjadi penyebab utama perubahan iklim? Jawabannya terletak pada bahan bakar fosil dan gas rumah kaca. Revolusi Industri di abad 19 memulai penggunaan bahan bakar secara besar-besaran untuk aktivitas industri. Industri-industri tersebut menciptakan lapangan pekerjaan dan memicu relokasi penduduk dari desa ke kota. Tren ini bahkan berlanjut sampai sekarang. Lahan yang tadinya hijau terus diratakan untuk menyediakan tanah bagi perumahan. Sumber daya alam yang ada terus digunakan secara intensif untuk kebutuhan konstruksi, industri, transportasi dan konsumsi. Sampah dan limbah mengalami peningkatan debit volume berlipat ganda.
Seluruh hal di atas berujung di satu hal: meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Mereka disebut demikian karena efek yang ditimbulkan menyerupai lapisan kaca dari sebuah rumah kaca. Matahari tetap leluasa memancarkan radiasi ke bumi, namun pantulan radiasi tersebut oleh permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas rumah kaca tadi. Selanjutnya, lapisan bawah atmosfer bumi secara lambat tapi pasti, mengalami peningkatan temperatur.
Sejatinya, efek rumah kaca seperti ini adalah sebuah proses alamiah yang penting demi memungkinkan kehidupan di atas bumi. Tanpanya, bumi akan menjadi sebuah tempat yang tak mungkin ditinggali oleh sebagian besar makhluk hidup yang ada sekarang. Masalahnya terletak pada manusia yang menyebabkan peningkatan pemanasan global melalui emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Inilah yang mengubah keseimbangan alami efek rumah kaca. Semakin banyak gas rumah kaca yang diproduksi, semakin banyak radiasi matahari yang “terperangkap” di lapisan atmosfer kita. Fenomena inilah yang sekarang sedang terjadi: pemanasan global pada lapisan bawah atmosfer karena terus meningkatnya akumulasi emisi gas rumah kaca.
TAMBAHAN
EL NINO dan LA NINA
El-Nino, menurut sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian timur menjelang hari natal (Desember). Fenomena yang teramati adalah meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin. Fenomena ini mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Pemberian nama El-Nino pada fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember. El-Nino (bahasa Spanyol) sendiri dapat diartikan sebagai “anak lelaki”. Di kemudian hari para ahli juga menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti “anak perempuan” (oseanografi.blogspot.com., 2005). Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun.
Suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada waktu-waktu tertentu, walaupun tidak selalu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya fenomena La-Nina (gambar di bawah). Tekanan udara di kawasan equator Pasifik barat menurun, lebih ke barat dari keadaan normal, menyebabkan pembentukkan awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya
http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08/el-nino-dan-la-nina/
http://iklimkarbon.com/2010/05/04/penyebab-perubahan-iklim/